Episode 4: Sepuluh Orang Unik
Sepuluh
insan yang memiliki latar belakang berbeda-beda disatukan dalam satu ikatan
kepengurusan. Ikatan itu adalah ikatan pengurus harian. Kami memimpin rumah ini
ibarat rumah tangga yang dikepalai 10 orang pilar. Kelucuan mereka akan menjadi
kelucuan yang terkenang dan tak tergantikan selama rangkaian cita KMT X16
diceritakan.
Dimulai dari suatu
sore hujan yang mewajibkan kami hadir di kampus untuk melakukan sesi
dokumentasi, sore hari tersebut kami isi dengan saling memotret di lantai satu
masjid. Diselingi dengan pertemuan leadership camp pengurus secara
daring. Setelah agenda tersebut, kami diliputi oleh rapat-rapat dan rapat. Pada
awalnya adalah kegiatan rapat kerja. Rapat kerja ini berjalin selama tiga hari berturut-turut
untuk menyatukan visi dan memfiksasi semua program yang akan dibawa selama satu
tahun kepengurusan.
Sepuluh orang unik
yang membawa kekhususan masing-masing, ada yang membawa kekhususan kaderisasi
dan ukhuwah, administrasi (terkadang mereka kami panggil ibu-ibu admin), pelayanan
jamaah di masjid, syiar dakwah media sosial, hingga urusan eksternal keluarga. Aktivitas
berjalan lancar meskipun ada oknum yang suka tidak tepat waktu dalam menghadiri
raker.
Hari-hari berlalu,
kami hadir dengan kebersamaan yang tiada tara, ketika salah satu melempar
guyonan di grup keluarga, tanggapannya juga beranekaragam, menambah warna dalam
hari-hari kami di keluarga ini. Seringkali ketika diadakan syuro’ atau rapat, masing-masing
kami membawa konsumsi yang habis dalam sekejap mata.
Namun, di tengah-tengah
periode kepengurusan, kami dihadapkan oleh anggota kami yang harus memisahkan
diri dari keluarga. Kami cukup terpukul dengan kehilangannya, yang mana kami
harus menggantikan dengan tulang punggung yang baru. Dengan penuh Ikhlas, kami menggantikan
dia dengan anggota baru, seorang yang sama uniknya, siap untuk memakmurkan
Masjid FT dengan sebenar-benar pemakmuran. Saat itu adalah saat yang cukup mengharukan,
perpisahan namun dicampur dengan kesenangan karena makan pizza dua meter.
Waktu seakan berjalan
seperti balapan di sirkuit. Kami melalui hari-hari bahagia dengan agenda yang
beragam, seperti LC 2, Qurban Teknik, Pernik, dan lain sebagainya. Serasa waktu
berkah karena bersama mereka, sepuluh orang yang selalu ada dengan segala
dinamikanya. Masuk kepada paruh selanjutnya, kami harus dihadapi dengan salah
satu anggota yang wajib melakukan dinas di luar pulau. Inilah yang membuat saya
cukup terpukul, karena tanpanya, keluarga kami tidak dilandaskan canda tawa
yang pecah. Meski dengan berat hati, kami harus memegang teguh prinsip jauh di
mata, dekat di hati kali ini.
Terkadang,
suatu diskusi sederhana membawa kepada keharusan untuk melakukan putar otak, entah
terkait organisasi ataupun di luar itu. Kumpulan orang-orang ini adalah orang
cerdas yang khas dalam dirinya masing-masing, oleh karena itu aku benar-benar
sebut mereka “Unik”. Keunikan itu membawa kami untuk bersatu, bukan terpecah
belah. Akhirnya kami mengagendakan untuk jalan-jalan di akhir periode yang
akhirnya terealisasi ke Bukit Bintang Gunung Kidul, Yogyakarta.
Setelah
melewati satu tahun yang panjang, ditutup dengan melakukan perjalanan ke Bukit
Bintang untuk refreshing setelah muktamar. Satu hal yang sangat terasa di ke-PH-an
tahun ini, kami membawa KMT ke dalam ukhuwah yang luar biasa. Kapan lagi
pengurus bisa sedekat ini, bahkan sampai foto studio? Keberhasilan dalam merangkul
teman-teman PH adalah kesuksesan yang belum pernah ada di KMT sebelumnya. KMT
sebelumnya seringkali berisi PH yang egois dan mementingkan urusannya masing-masing.
Alhamdulillah binikmatihi tathimusshalihat, ukhuwah ini terjalin juga di
tingkat kader, meskipun belum sepenuhnya sempurna. Saya berharap, ukhuwah ini
akan tetap terjaga sampai kapanpun Allah memanggil kami masing-masing.
Barakallahu fiikum.
“Teman-teman akrab pada
hari itu menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS Az-Zukhruf (43): 67).
0 Komentar