Featured Post

6/recent/ticker-posts

Ajaibnya Doa

Ajaibnya Doa



Ada suatu kisah menarik yang didapatkan dari salah satu Syekh yang ada di Mekkah. Saat itu, Syekh sedang mengisi kajian di salah satu forum Asghar Masjidil Haram. Syekh berkisah bahwa ada salah satu petugas penjaga Hajar Aswad yang bercerita tentang hal unik selama Ia menjadi petugas penjaga Hajar Aswad. Kisah ini menjadi kisah yang paling unik dibanding kisah-kisah oleh Asghar lain di Masjidil Haram.

Asghar ini berkisah di tengah-tengah pekerjaannya menjaga Hajar Aswad serta di tengah-tengah kerumunan massa jamaah umroh, ada satu bapak-bapak yang berdoa cukup khusyuk di dekat Asghar ini berada. Adapun doa yang dipanjatkan oleh bapak ini intinya adalah “Ya Rabb, berikanlah aku seorang putra dari-Mu”. Bapak ini berdoa dengan serius sampai-sampai Asghar tersebut terngiang-ngiang akan suara bapak tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Sang Asghar mendengar suara yang tidak asing. Suara itu berasal dari dekatnya. Ternyata, suara itu adalah suara panjatan doa khusyuk yang dipanjatkan oleh seorang Bapak yang Ia dengar beberapa tahun lalu. Namun, doa yang dipanjatkan oleh Bapak ini jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ia mendengar, “Ya Rabb, sungguh anakku ini adalah anak yang nakal, bejat, serta menyulitkan kami, maka matikanlah dia Ya Rabb”. Sontak mendengar doa itu, Sang Asghar menarik bapak ini ke luar kerumunan jamaah.

Sang Asghar bertanya kepada bapak itu, “Bapak yang berdoa 10-15 tahun lalu disini untuk dikaruniai seorang anak?”. Bapak itu terheran-heran sambil mengiyakan pertanyaan Asghar. Lalu Asghar berkata kepada bapak itu, “Bapak, Anda melakukan dua dosa terhadap anak bapak tersebut.” Ia menjelaskan bahwa si Bapak telah berdosa tidak minta dikaruniai anak yang soleh, dan dosa berdoa kepada sang anak untuk diminta dimatikan. “Jadi, kenapa bapak tidak berdoa untuk meminta hidayah kepada sang anak kepada Allah?”. Bapak itu akhirnya berdoa untuk meminta hidayah kepada sang anak agar tidak menjadi orang yang bejat kembali.

Setahun berlalu, ada dua orang yang mendatangi Masjidil Haram, namun bukan untuk beribadah namun ingin bertemu dengan Asghar yang menceritakan kisah ini. Asghar tersebut tidak sedang bertugas, namun personel lain mengantar dua orang ini ke rumah Asghar tersebut. Ternyata, dua orang ini adalah bapak yang berdoa di masjidil haram kala itu beserta anaknya. Anaknya berpakaian seperti orang yang soleh. Sang Asghar memuja anak tersebut, melihatnya sudah seperti orang soleh. Sang Bapak berkata, “Inilah anak yang saya dulu doakan keburukan kepadanya, Wahai Asghar!”. Sang Asghar terkejut dan bertanya kepada sang anak tentang perubahannya.

Sang anak menjawab, “Pada suatu ashar, aku tiba-tiba tergerak untuk berubah dan langsung terperanjak untuk salat di masjid.” Setelah mengecek waktu antara Makkah dan tempat tinggal bapak dan anak tersebut, ternyata waktu ashar di sana adalah waktu ketika bapak itu memanjatkan doa setelah dinasihati oleh Asghar tersebut. Wallahu a’lam.

 


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement