Ajaibnya Doa
Ada suatu kisah menarik yang didapatkan
dari salah satu Syekh yang ada di Mekkah. Saat itu, Syekh sedang mengisi kajian
di salah satu forum Asghar Masjidil Haram. Syekh berkisah bahwa ada
salah satu petugas penjaga Hajar Aswad yang bercerita tentang hal unik
selama Ia menjadi petugas penjaga Hajar Aswad. Kisah ini menjadi kisah
yang paling unik dibanding kisah-kisah oleh Asghar lain di Masjidil
Haram.
Asghar ini berkisah di tengah-tengah
pekerjaannya menjaga Hajar Aswad serta di tengah-tengah kerumunan massa jamaah
umroh, ada satu bapak-bapak yang berdoa cukup khusyuk di dekat Asghar
ini berada. Adapun doa yang dipanjatkan oleh bapak ini intinya adalah “Ya Rabb,
berikanlah aku seorang putra dari-Mu”. Bapak ini berdoa dengan serius sampai-sampai
Asghar tersebut terngiang-ngiang akan suara bapak tersebut.
Beberapa tahun kemudian, Sang Asghar
mendengar suara yang tidak asing. Suara itu berasal dari dekatnya. Ternyata,
suara itu adalah suara panjatan doa khusyuk yang dipanjatkan oleh seorang Bapak
yang Ia dengar beberapa tahun lalu. Namun, doa yang dipanjatkan oleh Bapak ini
jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ia mendengar, “Ya Rabb, sungguh
anakku ini adalah anak yang nakal, bejat, serta menyulitkan kami, maka
matikanlah dia Ya Rabb”. Sontak mendengar doa itu, Sang Asghar
menarik bapak ini ke luar kerumunan jamaah.
Sang Asghar bertanya kepada bapak
itu, “Bapak yang berdoa 10-15 tahun lalu disini untuk dikaruniai seorang
anak?”. Bapak itu terheran-heran sambil mengiyakan pertanyaan Asghar. Lalu Asghar
berkata kepada bapak itu, “Bapak, Anda melakukan dua dosa terhadap anak bapak
tersebut.” Ia menjelaskan bahwa si Bapak telah berdosa tidak minta dikaruniai
anak yang soleh, dan dosa berdoa kepada sang anak untuk diminta dimatikan.
“Jadi, kenapa bapak tidak berdoa untuk meminta hidayah kepada sang anak kepada
Allah?”. Bapak itu akhirnya berdoa untuk meminta hidayah kepada sang anak agar
tidak menjadi orang yang bejat kembali.
Setahun berlalu, ada dua orang yang mendatangi
Masjidil Haram, namun bukan untuk beribadah namun ingin bertemu dengan Asghar
yang menceritakan kisah ini. Asghar tersebut tidak sedang bertugas, namun
personel lain mengantar dua orang ini ke rumah Asghar tersebut. Ternyata,
dua orang ini adalah bapak yang berdoa di masjidil haram kala itu beserta
anaknya. Anaknya berpakaian seperti orang yang soleh. Sang Asghar memuja
anak tersebut, melihatnya sudah seperti orang soleh. Sang Bapak berkata, “Inilah
anak yang saya dulu doakan keburukan kepadanya, Wahai Asghar!”. Sang Asghar terkejut
dan bertanya kepada sang anak tentang perubahannya.
Sang anak menjawab, “Pada suatu ashar, aku
tiba-tiba tergerak untuk berubah dan langsung terperanjak untuk salat di
masjid.” Setelah mengecek waktu antara Makkah dan tempat tinggal bapak dan anak
tersebut, ternyata waktu ashar di sana adalah waktu ketika bapak itu
memanjatkan doa setelah dinasihati oleh Asghar tersebut. Wallahu a’lam.
0 Komentar