Cerita Qurban
1442 H- Al-Falah Bontang
Tahun kedua qurban dikala pandemi. Sudah panas oleh terik
matahari, sesak oleh masker pula. Tapi
tak mengapa, hal ini tidak akan menyurutkan semangat dalam meraih pahala di
hari yang suci ini. Sedikit pengalaman untuk kurban hari ini. Kegiatan diawali
mulai pukul 8 pagi, satu persatu sapi masuk ke besi penyangga. Sapi perdana
yang disembelih di penyangga pertama menggeliat, dan harus dinaik-turunkan dua
kali untuk merapikannya. Alhamdulillah untuk hewan qurban sapi kedua s.d.
keempat belas lancar dalam penyembelihannya meskipun sempat ada sapi yang lepas
di pekarangan masjid, namun tetap dapat dikendalikan oleh Pak Irfan
Affandi. Tak lupa hewan qurban kambing
sejumlah delapan ekor disembelih pula dengan algojo Bapak Agus Budiyanto.
Hari semakin terik, ketika waktu menunjukkan pukul 10 pagi, satu
persatu sapi dikuliti dan dibawa ke tempat pencincangan dan pembungkusan. Aku
bertugas sebagai mobilisator antara bagian pengulitan dan pencincangan. Selain
aku, Pak Tanjung Wijonarko dan Mas Ferdy juga bertindak sebagai mobilisator dan
supervisor (pengawas) dalam pengulitan. Di sela-selanya, aku dan bapak-bapak
panitia lain mengonsumsi snack yang telah disediakan takmir. Adik-adik IRMA dan
Ibu-ibu muslimah sibuk mencacah dan mengemasi daging qurban bagi muqorrib dan
mustahik. Pak Bambang Hadi dan Pak Adib Muhlisin bertugas sebagai pemotong
tulang dengan gerinda. Ada satu kejadian yang menggelitik saat mobilisasi isi
perut hewan qurban. Isi perut sapi keluar dan akupun mual! Alhamdulillah aku
dibantu oleh Pak Suhada untuk memobilisasi isi perut itu sembari menenangkan
tenggorokan yang terstimulasi untuk mual. Haha!
Jam menunjukkan pukul 12.15. Sebentar lagi waktunya salat duhur.
Segala aktivitas berhenti ketika dikumandangkan azan. Sapi yang disembelih
bersisa tiga ekor lagi dan akan dilanjutkan setelah ISHOMA. Aktivitas pun
berlanjut, kami kembali ke posisi masing-masing. Saya kembali memobilisasi
bagian sapi. Sekitar pukul dua siang, terjadi hujan. Bagi tim mobilisator, ini
adalah sesuatu yang berat karena daging tidak boleh terkena air terlalu banyak.
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk menutup daging dengan terpal.
Alhamdulillah, semua hewan qurban telah tersembelih dan sisa pengulitan dan
pencincangan. Dengan semangat tetap dalam jiwa, alhamdulillah sekitar pukul 6
sore semua aktivitas yang berkaitan dengan potong-memotong terselesaikan dan
sisa pendistribusiannya. Pendistribusian dilakukan oleh tim dari Pak Agung
Purwadi dan Mas Chandra Irawan. Akhirnya seluruh masjid ditutup bakda Isya dan
pembersihan total akan dilakukan esok hari.
Evaluasi
untuk tahun ini menurut saya:
· Gerobak Mobilisasi diperbanyak
· Tempat pencincangan dan penimbangan diperluas
· Gantungan Pengulitan Bagian tungkai diperbanyak
· Tenda di seluruh bagian pengulitan
· Sarung tangan diperbanyak.
· Sound system diperbaiki
· Pembuangan jeroan bawah (sistem gastrovaskularnya)
0 Komentar