Featured Post

6/recent/ticker-posts

Episode 1: Awal Cerita Sebuah Keluarga

 

Episode 1: Awal Cerita Sebuah Keluarga



Saat itu adalah bulan Oktober 2021. Gelar mahasiswa baru masih pantas aku sandang karena ya memang saat itu aku belum lulus Polimer, ospek jurusan yang ada di departemenku bagi mahasiswa S1. Sejak akhir masa SMA, aku sudah mendengar terkait sebuah organisasi terkemuka di teknik, yaitu Keluarga Muslim Teknik. Akhirnya, pada saat KMT memulai open recruitment, aku memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota organisasi tersebut. Lucunya, aku adalah produk extend oprec, aku mendaftar beberapa jam sebelum oprec tersebut ditutup. Namun aku bersyukur bisa menjadi bagian besar dalam perubahan walaupun mendaftar cukup telat dari teman-temanku yang lain.

Pada bulan itu, aku sibuk menyiapkan acara puncak ospek jurusan yang disebut dengan big project. Aku adalah koordinator dalam acara tersebut, sehingga mewajibkan aku untuk datang ke Yogyakarta. Pada saat baru saja datang di Yogya, aku teringat ada agenda briefing bagi para pendaftar KMT melalui Zoom Meetings. Posisiku saat itu sedang berada di salah satu hotel dan orang tuaku mengajakku makan siang. “Dhaf, ayo kita keluar. Makan di deket-deket sini aja”, Pungkas Abiku. Namun, aku menolak karena ada agenda daring KMT tersebut. Aku saat itu tak tahu apa-apa terkait KMT, namun kuingat orang yang menjadi MC pada agenda tersebut adalah Mas Al-Birru, Angkatan 20’ KMT yang sepertinya sudah jadi artis KMT sejak lama, haha!

Setelah acara tersebut selesai, kita diberitahu untuk mengerjakan semua penugasan yang dibelikan oleh kakak-kakak panitia Oprec untuk magang. FYI, aku memilih dua divisi saat itu, yaitu Syiar Strategis dan Biro Penelitian dan Pengembangan. Aku tidak tahu menahu tentang apa itu Siasat dan BPP, hanya memilih sesuai nama yang paling keren hehe. Magang dimulai, siasat memiliki program magang berupa pembuatan konten di salah satu Instagram KMT sedangkan BPP ada magang berupa pembuatan kerangka penelitian atau riset di KMT.

Oiya, ada tugas kelompok juga saat itu. Aku ingat kami baru pulang dari rumah salah satu temanku di Yogya, dan kala itu diadakan mentoring bersama teman-teman kelompok oprec, yang mana mereka menjadi sahabat dekatku nantinya, yaitu Wieldan, Ihsan, dan Rakha Fadhila. Aku gak tahu-menahu bahkan karena sibuknya, aku tidak memperhatikan sama sekali mereka dan tak acuh atas apa yang seharusnya dibahas. Betapa bodohnya aku, jika mengingat hal itu.

Selain kegiatan magang, setiap calon kader KMT diwajibkan untuk mengikuti wawancara. Aku saat itu diwawancara oleh Kak Nurfikri, dan aku ingat sekali, ruangan yang aku gunakan untuk wawancara adalah bilik depan dari griya kakekku di Malang. Malam itu bakda Isya, pertama kali, empat mata dengan kader KMT Angkatan 2019. Kalau diingat-ingat, ternyata kala itu aku dangkal pemahamannya dalam hal dakwah, hanya menggunakan ilmu yang kudapat selama menjadi Ketua Rohis SMP dan anggota ahli Rohis SMA. Akhirnya aku mendapat banyak sekali insight saat diwawancara (baca: diskusi) dengan Kak Nurfikri kala itu.

Setelah proses magang dan oprec selesai, akhirnya aku menjadi bagian dari KMT di Biro Penelitian dan Pengembangan. Sebagaimana kewajiban anggota KMT baru, kita wajib untuk mengikuti Leadership Camp yang dilaksanakan secara daring kala itu. Pada awalnya, aku tak tahu sebenarnya apa fungsi dari Leadership Camp. Aku anggap itu hanya sebuah kegiatan yang hanya berisi materi, dalam kata lain kajian umum yang wajib bagi kader KMT. Materi dibawakan oleh pembicara-pembicara seperti Pak Nopriadi, Pak Idham, dan pembicara lain yang kelak aku kenal mereka sebagai tokoh yang menginspirasiku dalam dunia dakwah.

Leadership Camp yang dahulu aku pandang sebelah mata, kini kupercaya menjadi bagian penting untuk perkembangan individu di keluarga ini. LC aku ibaratkan adalah sebuah reaktor yang memiliki feed berupa insan yang satu pandangan dalam dakwah, direaksikan bersama dalam reaktor tersebut hingga mendapat ilmu, wawasan, serta ukhuwah yang sama dengan katalis tokoh-tokoh dan pengurus harian yang hebat. Sehingga, keluaran reaktor tersebut siap diekspansikan untuk menjadi bagian dari dakwah dan pemengaruh orang lain di fakultas teknik dalam menuju visinya, teknik yang Islami. LC adalah ruang pertama bagiku mengekspresikan diri dalam  dakwah dan dinamika di Keluarga Muslim Teknik.


 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement