Episode 1: Awal Cerita Sebuah
Keluarga
Saat itu adalah bulan Oktober 2021. Gelar
mahasiswa baru masih pantas aku sandang karena ya memang saat itu aku belum
lulus Polimer, ospek jurusan yang ada di departemenku bagi mahasiswa S1. Sejak akhir
masa SMA, aku sudah mendengar terkait sebuah organisasi terkemuka di teknik, yaitu
Keluarga Muslim Teknik. Akhirnya, pada saat KMT memulai open recruitment,
aku memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota organisasi tersebut. Lucunya,
aku adalah produk extend oprec, aku mendaftar beberapa jam
sebelum oprec tersebut ditutup. Namun aku bersyukur bisa menjadi bagian
besar dalam perubahan walaupun mendaftar cukup telat dari teman-temanku yang
lain.
Pada bulan itu, aku sibuk menyiapkan
acara puncak ospek jurusan yang disebut dengan big project. Aku adalah
koordinator dalam acara tersebut, sehingga mewajibkan aku untuk datang ke
Yogyakarta. Pada saat baru saja datang di Yogya, aku teringat ada agenda briefing
bagi para pendaftar KMT melalui Zoom Meetings. Posisiku saat itu sedang
berada di salah satu hotel dan orang tuaku mengajakku makan siang. “Dhaf, ayo
kita keluar. Makan di deket-deket sini aja”, Pungkas Abiku. Namun, aku
menolak karena ada agenda daring KMT tersebut. Aku saat itu tak tahu apa-apa
terkait KMT, namun kuingat orang yang menjadi MC pada agenda tersebut adalah
Mas Al-Birru, Angkatan 20’ KMT yang sepertinya sudah jadi artis KMT sejak lama,
haha!
Setelah acara tersebut selesai, kita
diberitahu untuk mengerjakan semua penugasan yang dibelikan oleh kakak-kakak
panitia Oprec untuk magang. FYI, aku memilih dua divisi saat itu, yaitu Syiar
Strategis dan Biro Penelitian dan Pengembangan. Aku tidak tahu menahu tentang
apa itu Siasat dan BPP, hanya memilih sesuai nama yang paling keren hehe.
Magang dimulai, siasat memiliki program magang berupa pembuatan konten di salah
satu Instagram KMT sedangkan BPP ada magang berupa pembuatan kerangka penelitian
atau riset di KMT.
Oiya, ada tugas kelompok juga saat
itu. Aku ingat kami baru pulang dari rumah salah satu temanku di Yogya, dan
kala itu diadakan mentoring bersama teman-teman kelompok oprec, yang mana
mereka menjadi sahabat dekatku nantinya, yaitu Wieldan, Ihsan, dan Rakha
Fadhila. Aku gak tahu-menahu bahkan karena sibuknya, aku tidak memperhatikan
sama sekali mereka dan tak acuh atas apa yang seharusnya dibahas. Betapa
bodohnya aku, jika mengingat hal itu.
Selain kegiatan magang, setiap calon
kader KMT diwajibkan untuk mengikuti wawancara. Aku saat itu diwawancara oleh
Kak Nurfikri, dan aku ingat sekali, ruangan yang aku gunakan untuk wawancara
adalah bilik depan dari griya kakekku di Malang. Malam itu bakda Isya, pertama
kali, empat mata dengan kader KMT Angkatan 2019. Kalau diingat-ingat, ternyata
kala itu aku dangkal pemahamannya dalam hal dakwah, hanya menggunakan ilmu yang
kudapat selama menjadi Ketua Rohis SMP dan anggota ahli Rohis SMA. Akhirnya aku
mendapat banyak sekali insight saat diwawancara (baca: diskusi) dengan Kak
Nurfikri kala itu.
Setelah proses magang dan oprec
selesai, akhirnya aku menjadi bagian dari KMT di Biro Penelitian dan Pengembangan.
Sebagaimana kewajiban anggota KMT baru, kita wajib untuk mengikuti Leadership
Camp yang dilaksanakan secara daring kala itu. Pada awalnya, aku tak tahu
sebenarnya apa fungsi dari Leadership Camp. Aku anggap itu hanya sebuah kegiatan
yang hanya berisi materi, dalam kata lain kajian umum yang wajib bagi kader KMT.
Materi dibawakan oleh pembicara-pembicara seperti Pak Nopriadi, Pak Idham, dan
pembicara lain yang kelak aku kenal mereka sebagai tokoh yang menginspirasiku
dalam dunia dakwah.
Leadership Camp yang dahulu aku
pandang sebelah mata, kini kupercaya menjadi bagian penting untuk perkembangan
individu di keluarga ini. LC aku ibaratkan adalah sebuah reaktor yang memiliki feed
berupa insan yang satu pandangan dalam dakwah, direaksikan bersama dalam
reaktor tersebut hingga mendapat ilmu, wawasan, serta ukhuwah yang sama dengan
katalis tokoh-tokoh dan pengurus harian yang hebat. Sehingga, keluaran reaktor
tersebut siap diekspansikan untuk menjadi bagian dari dakwah dan pemengaruh
orang lain di fakultas teknik dalam menuju visinya, teknik yang Islami. LC adalah ruang pertama bagiku mengekspresikan diri dalam dakwah dan dinamika di Keluarga Muslim Teknik.
0 Komentar