Featured Post

6/recent/ticker-posts

Episode 2: Semua Harus Dijalankan

 

Episode 2: Semua Harus Dijalankan




Hampir setahun perjalanan di KMT menuntunku kepada suatu pertanyaan, “Untuk apasih gue masuk KMT?”.  Pertanyaan itu ada di benakku di akhir-akhir tahun 2022. Pertanyaan itu akhirnya dapat terjawab pelan-pelan melalui Leadership Camp KMT yang dilaksanakan Bulan November. Leadership Camp 2+3 mengajari kami cara menjadi manusia yang fundamentalis terhadap agama, menggerakkan segala sendi kehidupan dunianya untuk kehidupan akhirat. Hari pertama dilaksanakan materi-materi yang disampaikan oleh pemateri yang luar biasa. Di hari keduanya, kami dihadapkan pada kegiatan riil berupa bonding angkatan dan pemecahan permasalahan-permasalahan umat.

Ada beberapa pos yang harus dilalui, diantaranya pos yang berada di barat DTAP, yaitu pos puzzle. Selain itu, ada pos permasalahan umat di dekat DTMI, pos kerjasama di taman infrastruktur. Ditutup dengan pos permasalahan keteknikan (namanya kalau tidak salah adalah pos berpikir kritis) yang dihadapkan dengan soal-soal perhitungan dan ekonomi teknik. LC 2+3 adalah agenda yang tak bakal terlupa di dalam hatiku, karena dengan itu gairah ku dalam menjalankan roda dakwah di KMT tak jadi lekang oleh pertanyaan mengganggu di awal. Saat itu memang waktunya aku berkutat dengan jahatnya semester tiga, dihadapkan dengan mata kuliah yang sangat menguras energi. Namun aku bersyukur punya teman-teman di KMT yang selalu menjadi support system kami selama menjalani semester tiga.

            Hari pun berganti, kalender menunjukkan bulan Desember. Setelah Ujian Akhir Semester, KMT mengadakan agenda tahunan, yaitu Muktamar. Pada saat Muktamar, kami dihadapkan dengan permasalahan terkait angkatan pimpinan KMT. Jatuh kepada dua pilihan: KMT dipimpin oleh mahasiswa tahun kedua atau ketiga? Keputusan dicapai dengan diskusi panjang yang cukup alot karena melibatkan para pimpinan kmt yang berkuasa saat itu dan memiliki kepentingan masing-masing.

            Akhirnya, setelah perundingan panjang, didapatkan Keputusan yang memimpin adalah angkatan tahun kedua. Hati ini berdebar, siapa yang akan memimpin KMT di tahun yang akan datang? Pastilah dari angkatan 2021, diantara teman-teman yang mengikuti LC 2+3. Hari-hari muktamar diisi dengan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban, penyampaian isu-isu yang diangkat dalam LGD-LKD, serta tes uji kelayakan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal KMT.

Hari ketiga datang. Saya yang saat itu sudah berada di Bontang harus mengikuti uji kelayakan secara daring. Sama halnya dengan Tri, bakal Sekjend ku, harus diuji secara daring karena sedang liburan di luar kota. Pertanyaan-pertanyaan dihujamkan kepada kami, terkait dakwah, personal, dan kultural. Pertanyaan yang makin membuka cara pandang kami terhadap organisasi secara umum.

            Setelah kami selesai diuji, forum berdiskusi panjang lebar terkait siapa yang akan menjadi Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Koordinator Akhwat KMT X16. Bagi yang belum tahu, aku juga dicalonkan sebagai Pengurus Harian KMTK salah satu bidang. Oleh karena itu, sebelum pengumuman, aku meminta izin ke teman-teman apabila terpilih menjadi Ketua Umum KMT akan mundur dari Calon Pengurus Harian. Malam itu pikiranku diliputi oleh pikiran yang liar, apakah aku akan menjadi the next KMT 1? Jawaban akan dilihat esok hari.

            Benar adanya, diumumkanlah Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Koordinator Akhwat KMT X16. Akulah yang menjadi ketua Umum, sekretaris jenderal dijabat oleh Tri, dan Koorwat dijabat oleh Deta. Aku terharu, tak tahu bisa berucap apa, karena seorang yang awalnya tak tahu menahu tentang KMT dipercaya oleh forum keluarga muslim teknik sebagai pimpinan mereka. Ikrar dipimpin oleh Mas Alyade, kami diminta mengikuti. Hatiku sangat-sangat kacau, pikiran apalagi, yang tak tahu harus apa. Akhirnya, aku mulai tenang, menjernihkan pikiran, ditambah saat itu adalah Hari Jumat. Hari itu adalah langkah awalku untuk menjajakan pikiran dan tenaga di KMT. “Semua Harus Dijalankan”, Kataku. Itulah kalimat penyemangat dalam rangka meyakiniku untuk menjadi pemimpin dakwah teknik.

 

Terimakasih, Ya Allah! Aku yakin Rabb Semesta Alam tidak pernah salah memberikan tanggung jawab.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement